Usia saya saat saya ceritakan pengalaman ini
baru berumur 24 tahun. Saya lulusan terbaik di
salah satu universitas swasta di kota J. Saya
mengambil jurusan fakultas Hukum, dan
sekarang saya bekerja di PT. "X" yang
bergerak dalam bidang eksport-import. Saya
menjabat sebagai kepala Personalia dan HRD.
Memang wajah saya terbilang ganteng dan
tubuh saya termasuk dalam katagori bagus.
Di perusahaan di mana saya bekerja mayoritas
wanita, pemilik perusahaan ini adalah wanita
keturunan Japang (Jawa dengan Jepang),
karena kepandaian saya dan kepintaran saya
maka saya menjadi tangan kanannya
walaupun ia sudah mempunyai sekretaris yang
cantik, lulusan salah satu akademi sekretaris di
kota J.
Saya menjabat sebagai Kepala Personalia dan HRD serta sebagai tangan kanan Big Boss. Ada
enaknya dan ada juga tidak enaknya.
Pengalaman yang ingin saya ceritakan ini terjadi pada tanggal 26 Agustus 2000, di mana saat itu saya
memberikan perintah kepada bawahan saya untuk mentransfer gaji karyawan. Saya tidak habis pikir,
gaji saya tidak termasuk dalam daftar transfer. Lalu saya tanya kepada bawahaanku
"Ke, Ike..kenapa nama saya tidak ada dalam daftar."
"Kamu kan tahu, saya ini atasan kamu," tanya saya dengan nada meninggi.
"Maaf Pak, gaji Pak Tony ditahan sama Ibu Valerie (atasanku)," jawab Ike.
"Ya, sudah sana cepat transfer, nanti terlambat," saya memberikan perintah kepadanya.
Aku tidak habis pikir ada apa Ibu Valerie ini menahan gaji saya, apa saya korupsi sehingga gaji saya
tidak sesuai dengan hitungannya, atau saya ada kesalahan terhadapnya. Pertanyaan itu yang terus
berputar dalam otak saya. Tiga jam sebelum pulang kantor, saya memberanikan diri untuk
mememuinya. Tampak Bu Valerie dengan usia 37 tahun masih terlihat kecantikan yang tersimpan
hingga kini.
"Sore, Bu," saya memulai pembicaraan.
"Oh, kamu Tony, Silakan duduk dahulu," ucap bos saya.
"I..ya, Bu," tergagap-gagap saya menjawabnya.
"Tunggu sebentar, yah, Saya mau membereskan urusan ini dahulu," kata bos saya.
Saya duduk dengan manis, tiba-tiba saya menatap belahan dadanya yang tidak terkancing dengan baik.
Ternyata bos saya mempunyai payudara yang masih seperti anak umur belasan tahun. Padahal setahu
saya bos saya itu mempunyai seorang anak perempuan yang bernama Lady, yang sekarang sudah
duduk di SMU. Mata saya terpaku pada belahan dada bos saya sehingga tanpa saya sadari batang
kemaluan saya telah menegang. Tiba-tiba bos saya berkata dengan nada yang tinggi.
"Pak Tony, kalau kamu ingin gaji kamu bulan ini, tolong kamu ke rumah saya malam ini," kata bos
saya dengan nada tinggi.
"Pokoknya saya tidak mau tahu, Pak Tony harus ada di rumah saya jam 8 malam ini," perintah bos saya
dengan tegas.
"I..ya, Bu Valerie," jawab saya terbata-bata.
Sekarang jam 6 sore, saya telah sampai di kontrakan, tetapi saya masih bertanya-tanya dalam hati.
"Ada apa diantara saya dengan bos saya". Sambil menunggu waktu untuk berangkat saya meminum
secangkir kopi hangat yang dibuatkan oleh pembantu.
"Pak, saya pulang dulu," pinta pembantu saya.
"Oh,... iya.. iya," jawab saya sedikit kaget. Karena pikiran saya tertuju pada bos saya.
Setelah pembantu saya pulang, saya berangkat ke tempat kediaman bos saya. Tempat kediaman bos
saya termasuk dalam wilayah elit.
"Kring..kring..kring," bunyi bell pagar, yang saya pencet.
"Kring.., kring.. kring," untuk kedua kalinya saya pencet bell.
"Siapa?" Tanya wanita muda, yang wajahnya mirip sekali dengan bos saya.
"Saya, Pak Tony, pegawai Bu Valerie," jawab saya sambil menutupi kekagumanku terhadap wajahnya.
"Oh.. ibu ada di dalam, lagi menunggu bapak," jawab wanita tersebut.
"Silakan masuk, pak," kata wanita tersebut.
"Terima kasih, Dik," jawab saya.
"Ngomong-ngomong, adik ini siapa?" Tanya saya.
"Oh..saya adalah anak Bu Valerie," jawabnya.
"Oh ....Lady, yang waktu itu ikut ke kantor dengan Ibu," jawab saya.
"Iya..iya," jawabnya.
"Kamu sudah besar yah," kata saya.
"Iya..iya," jawabnya.
Setibanya di dalam rumah saya diminta langsung menunggu di ruang kerjanya Bu Valermuqtie. Sambil
menunggu saya melihat-lihat seluruh ruang kerja bos saya. Di sana terpampang foto keluarga dan foto
bos saya. Terlihat cantik sekali bos saya di foto.
"Mau minum apa, Ton?" Tanya bos saya tiba-tiba.
"A..pa sa..ja Bu,"jawab saya tergagap-gagap karena kaget.
"Begini Ton, Ibu meminta kamu ke sini untuk mengerjakan suatu kerjaan," bos saya menjelaskan
kepada saya.
"Kerjaan apa itu bu?" Tanya saya.
"Kamu harus mau untuk. …...." Jawab bos saya dengan tidak menyelesaikannya.
"Untuk apa bu?" Tanya saya lagi.
"Kamu harus mau untuk melayani saya," jawabnya dengan sedikit mendesah.
"Saya tidak mau..tidak mau," jawab saya.
"Kalau kamu tidak mau juga tidak apa-apa, tapi kamu harus mau memikul akibatnya," ancam bos saya.
"Apa akibatnya?" Tanya saya.
"Kamu dapat saya pecat atau …......"
Tanpa diberikan waktu untuk berpikir, bos saya menarik gaun malamnya hingga robek dan berkata,
"Tolong-tolong, saya mau diperkosa..tolong-tolong, saya mau diperkosa," teriaknya.
Tanpa pikir panjang lagi aku berkata "Oke..oke, saya mau, tapi dengan satu syarat," kataku.
"Apa syaratmu?" Tanya bos saya.
"Tolong, aku dikawinkan dengan anakmu," jelas saya.
"Tidak..tidak bisa," jawabnya.
"Kalau tidak bisa, yah nggak apa-apa, saya tahu ibu mau mengelabui saya, ruangan ini kedap suara."
Jelas saya.
"Walaupun ibu teriak-teriak tidak akan ada yang dengar, bukan begitu bu?"
"Ya …... ya kamu benar, tapi syaratmu itu terlalu besar," sejenak ia berpikir.
"Oke..oke saya setuju dengan syaratmu, tapi saya mempunyai syarat lagi," katanya.
"Apa syaratnya?" Tanya saya.
"Kamu harus mau melakukan apa saja dalam berhubungan seks dengan saya," pinta bos saya.
"Apa saja?" tanyaku keheranan.
"Ya..ya, apa saja," jawab bos saya.
Sejenak saya berpikir "Oke ..oke, sebelumnya
mana gaji saya dan mana bukti Ibu
menyerahkan anak Ibu?"
"Oke..oke, ini gajimu dan anak saya nanti
saya serahkan kepadamu, setelah kita bermain
seks." Jawabnya.
"Oke..oke, silakan ibu memakai saya." Jawab
saya.
Tanpa diminta untuk kedua kalinya bos saya langsung membawa saya ke kamar yang khusus. Kamar
tersebut beraroma khusus, sehingga menimbulkan gairah seks bagi siapa saja yang ke kamar tersebut.
Saya diminta tidur dalam posisi kaki terbuka dan tangan merentang ke samping. Saya ditelanjangi
dengan cepat oleh bos saya. Lalu kaki saya diikat dengan tempat tidur dan tangan sayapun diikat juga.
"Bu..bu, mau diapain saya..?"
"Jangan ribut! Kamu sudah setuju dengan syarat-syaratnya, kan?"
Setelah berkata itu, bos saya mengulum batang kemaluan saya dengan kasarnya.
"Owww.., owww.., sak.. kit, Bu," tampaknya Bos saya tidak peduli lagi. Batang kemaluan saya
digesek-gesek ke giginya hingga saya merasakan perihnya.
"Bu.. bu.. per.. rih.. owww.. owww.. pel.. lan.. pel.. an, Bu, ..".
Tiba-tiba tangan bos saya menutup mulut saya dengan saputangannya.
“Ohm.. ohm.. ohm.." saya menggeliat kesana-kemari.
Tampaknya bos saya itu mengalami kelainan seksual sehingga saya disiksa begini. Batang kemaluan
sayapun tidak dapat berdiri dengan gagah. Bos saya membiarkannya batang kemaluan saya berada
dalam mulutnya. Tiba-tiba mulut saya disumpal dengan batang kemaluan dari karet sintetis.
"Mhm.. mhm.. mhm," dan bos saya pun mulai menjilati batang kemaluan dari karet sintetis itu,
sementara batang kemaluan saya digosok-gosokan ke lubang kemaluannya sehingga dua batang
kemaluan sayapun mulai berdiri tegak.
"Owhm.. owhm.. owhm," bos saya mengulum batang kemaluan dari karet sintetis yang berdiri tegak di
mulut saya.
Posisi tubuh berputar dan wajah bos saya di depan wajah saya, lalu mencabut batang kemaluan dari
karet sintetis itu dalam mulut saya dan mulut saya lalu diciumi bertubi-tubi.
Sementara tangannya memegang batang kemaluan dari karet sintetis itu ke arah pantat saya, terasa ada
sesuatu yang mau masuk ke dalam anus saya. Saya menggeliat sebisa-bisanya, tetapi saya tidak dapat
melepaskan siksaan ini. Akhirnya batang kemaluan dari karet sintetis itu masuk sedikit ke dalam anus
saya.
"Owww..owww..mh..mh..mh," saya kesakitan sambil meronta. Setelah batang kemaluan dari karet
sintetis itu masuk tiga perempat ke dalam anus saya, bos saya ganti posisi, ingin mempertemukan
lubang kemaluan dan lubang anusnya dengan batang kemaluan saya dan batang kemaluan dari karet
sintetis itu. Sementara saya mengeluarkan air mata, saya merasakan adanya sedikit nafsu dalam diri
saya dan perihnya anus saya ditembus oleh batang kemaluan dari karet sintetis bos saya dan mulut saya
disumpal lagi oleh saputangannya. Batang kemaluan saya tidak berdiri penuh lagi maka dengan kedua
tangan bos saya, mengocok batang kemaluan saya dan memberikan sedikit ludah dari mulutnya ke
pangkal serta kepala batang kemaluan saya.
Saya merasakan batang kemaluan sayapun lama-lama tegang lagi dan selanjutnya bos saya mencoba
memasukkan batang kemaluan saya ke dalam lubang kemaluannya.
"Slep..slep..slep," setelah didorong tiga kali batang kemaluan sayapun masuk seperempat ke lubang
kemaluannya, tiba-tiba batang kemaluan dari karet sintetis yang ada di dalam anus saya dibengkokkan
sedikit untuk mengarah ke anus bos saya. Bos saya mencoba untuk memasukannya dan berhasil
memasukan setengah batang kemaluan dari karet sintetis ke dalam anusnya.
"Owhm.., owhm.., owhm.., owhm," bos saya mulai menggoyangkan pinggulnya, sementara aku masih
merasakan perih di sekitar anus dan batang kemaluan saya yang terbenam dalam lubang kemaluanya.
"Oehm.. oehm.. oehm.." saya merasakan desakan nafsu lebih besar dari pada rasa perih saya di anus.
Saya goyangkan pinggangku ke kanan dan ke kiri, "Owww.. ow.. ow.. ter..us, ter..us.. Ton..ny, ter..us..
ach.. ach.. ach," reaksi yang sangat gila dari bos saya.
Ia menekan setelah ia menaikkan sedikit pinggulnya.
"Ach.. ach.. ach.. Ton.. Say.. say..a tid..dak.. ku..at la..gi," bersamaan dengan itu saya merasakan
sperma saya muncrat di dalam lubang kemaluan bos saya, "Ow.. owh.. owhm.. say..ya kel..lua..rr.. bu,"
"Tidak apa-apa Ton."
Setelah bos saya sampai puncak, kain yang menyumpal mulut saya dibuka. Tubuh lemas bos saya
terkulai di samping saya.
Bu.. tolong-tolong, sakit sekali anus saya, bu," dan bos saya membuka ikatan saya.
Sayapun tidak dapat bergerak karena anus saya perih dan sakit.
"Ow.. Tony sayang kasihan kamu," bos saya berkata sambil menjilati batang kemaluan saya dan anus
saya dengan lidahnya. Rasa perih dan sakit lama-lama hilang, dan saya memberanikan diri untuk duduk
di kasurnya tetapi masih ada sedikit rasa yang mengganjal di anus saya.
Sementara bos saya tergolek di tempat tidur
kehabisan tenaga.
"Ton.. besok senin.. kamu saya kasih cuti
satu hari, dan saya kasih kunci rumah ini,
biar kamu mengambil syaratmu, karena
anakku pulangnya jam 12 siang, mainlah
sepuasmu yah," kata bos saya.
"Itu ambil kuncinya di meja kerja, tapi satu
saja yah."
Sayapun mengambil kunci rumah tersebut
dan saya simpan, saya berpikir besok hari
minggu dan hari senin masih lusa. Saya ingin
memberikan kejutan seperti ini pada bos
saya, tetapi saya yang memulai. Saya pulang
dengan uang gaji, kunci dan rasa perih di
anus saya, sayapun berjalan seperti orang
yang baru disunat.
Sampai di rumah saya merebahkan diri dan tertidur sampai pulas. Keesokan harinya saya bangun pagipagi
dan saya masih merasakan sedikit perih di dalam anus saya bila saya buang hajat. Saya mandi dan
siap-siap untuk membuat kejutan di rumah bos saya. Di perjalanan saya melihat terong unggu yang
bentuknya lurus tidak bengkok-bengkok dan bulatnya rapi. Saya beli dua terong itu seharga Rp. 500,-
dan saya sampai ke rumah bos saya.
Dengan diam-diam saya masuk ke rumah bos saya karena saya diberi kunci luar dan kunci dalam. Saya
berjalan perlahan-lahan menuju kamar bos saya. Setibanya di depan kamar saya coba untuk membuka,
dan memang tidak dikunci. Saya masuk perlahan-lahan dengan detak jantung yang semakin cepat.
Saya melihat bos saya tidur dengan gaun malam dan tampak sekali belahan lubang kemaluannya
karena pakaiannya tersingkap oleh tangannya sendiri. Saya diam-diam dan hati-hati, karena anus saya
masih perih-perih sedikit. Saya tarik sedikit celana dalamnya dan saya ambil gunting yang ada di meja.
Saya tarik sedikit dan saya gunting celana dalamnya. Saya tarik perlahan-lahan dan saya buang CDnya
ke tempat sampah yang ada di kamar bos saya. Saya ikat kedua-tangan bos saya ke tempat tidur
dan saya mulai memasukan terong tersebut ke anus bos saya tanpa diolesi lotion dan terong itu susah
sekali masuk ke dalam anus bos saya, lalu saya ludahi terong itu dan perlahan-lahan mulai masuk
sedikit demi sedikit dan bos saya bangun dari tidurnya membalikan tubuhnya.
"Sh..sh, Ton apa yang kau lakukan?" sambil bergerak dan terong itu tertindih oleh pantat bos saya.
"Saya mau membalas perlakuan boss."
Maka tanpa diberi aba-aba lagi saya tekan terong yang masuk ke dalam anus bos saya dan terong yang
kedua saya masukkan ke dalam lubang kemaluannya. Setelah kedua terong itu masuk ke sasaran
masing-masing saya membenarkan ikatan-ikatan.
"Ugh.. ugh.. ugh.." Hanya terdengar dari mulutnya yang saya ikat dengan serbet dapur dan terlihat
matanya mengeluarkan air mata.
Saya tinggalkan bos saya dan saya menuju ke kamar Lady. Di dalam kamar Lady yang tidak terkunci
saya perlahan-lahan masuk. Setibanya di dalam saya lihat Lady yang begitu cantik, kulitnya putih dan
menggunakan baju tidur dengan kain yang sangat tipis. Perlahan-lahan saya singkapkan baju tidurnya,
dan jantung saya mulai berdeak cepat sekali.
Dalam pikiran saya, saya akan mendapatkan keperawanan perempuan secantik dan seanggun Diana
Pungky. Perlahan-lahan saya tarik CD-nya sehingga pas untuk gunting merobek CD-nya. Saya melihat
belahan kemaluan yang sangat terawat serta bulu-bulu yang terawat, perlahan-lahan saya dekati hidung
saya ke arah kemaluannya yang terhimpit oleh kedua pahanya. Saya menghirup bau harum dari
kemaluannya, saya beranikan tangan saya mengelus bukit yang berada di hadapan saya. Lalu karena
kemaluan saya sudah tegang, saya buka celana dan CD saya sehingga kemaluan saya seperti pisau
tegak lurus ke depan .
Saya mencoba untuk bermain belakang, tidak masuk-masuk lalu saya meludah ke tangan dan saya olesi
perlahan-lahan bukit kemaluannya dengan ludah. Sekali dua kali tidak berhasil dan Lady merubah
posisi tidurnya dengan telungkup dan memeluk guling sehingga kemaluannya terlihat merekah dihiasi
dengan lambaian-lambaian rambut yang rapi. Untuk ketiga kalinya saya mencoba, dan saya berhasil
memasukkan kepala kemaluan saya ke dalam liang lubang kemaluannya.
"Siapa sih yang mainin memek lady," ujarnya sambil dengan tidak bergeming.
"Uhg.. hm..uhg.. st.. sts.. sakit.. sakits..sakits."
Seraya kemaluan saya masuk seluruhnya dan Lady terdorong dalam posisi tengkurap dan kemaluan
saya masuk seluruhnya ke dalam lubang kemaluannya.
"Aduh.. aduh.. mama.. sts.. sakits.. sakiit." Memang kepala lady saya pegang agar tidak melihat siapa
yang berbuat. Setelah lima menit saya genjot, Lady mulai melemas dan saya melihat adanya cairan
putih bercampur dengan darah keluar dari dalam liang lubang kemaluannya.
Inilah pembalasan yang setimpal dari saya atas pemerkosaan yang dilakukan oleh ibumu dalam hati
saya. Setelah sepuluh menit saya merasakan ada sesuatu yang akan keluar dari kemaluan saya dan saya
tekan kuat sekali.
"Sts.. sts. . Lad..dy, saya ak..akan menjaa..di suami mu..u!"
Setelah berkata itu maka, "Crots.. crots.. crots," sperma saya menghujani liang kemaluannya sehingga
terlihat banjir.
Setelah bermain dengan Lady, terlihat Lady lemas dan lunglai, maka saya diamkan saja posisinya dan
saya keluar kamar melihat ibunya alias bos saya. Lalu saya buka sumpalan mulutnya, "Hsm.. hsm..
Toon, saya min..ta maa..af att..as per..buat..tan say..ya, kemarinn. Say..ya mer..rasakan satkits..nya."
"Saya juga meminta maaf bu, tapi sebelumnya tolong ibu tandatangani surat perjanjian ini yang telah di
setujui bersama."
"O.. boll..eh sin..ni."
Bos saya beranjak dari ranjangnya dengan hati-hati karena masih merasakan perih di anus dan di liang
kemaluannya. Tanpa disadari bahwa perjanjian itu telah saya ganti isinya, bahwa semua kekayaan bos
saya akan beralih kepada saya setelah ia menjadi istri pertama saya dan Lady menjadi istri kedua saya .
Sekali mendayung dua tiga pulau kulampaui, tidak ada masalah ibunya janda, yang penting anaknya
dan hartanya.
Setelah peristiwa itu berlalu satu bulan, saya
memberikan copy dari perjanjian itu dan saya
mendapat kabar bahwa Lady tidak melaporkan
kepada siapa saja bahwa ia telah diperkosa.
"Ton.. ton, dipanggil boss tuh," ujar sekretaris bos
saya.
"Siang bu.", jawabku, "Silakan duduk Ton."
"Ton, kok perjanjiannya seperti ini?"
"Beda dengan yang Ibu maksud?"
"Ah, ibu lupa kali"
"Berarti kamu punya istri dua orang, saya dan
anak saya? Iya Ton?"
"Benar bu." jawabku, "Saya tidak mau."
"Ibu tidak mau, maka saya akan katakan bahwa Lady telah diperkosa oleh preman"
"Ti..dak."
"Yah kalo ibu tidak mau saya beberkan kelakuan ibu dengan saya di kantor polisi."
"Kamu ancam saya? Ok kalo begitu, saya istri di bawah tangan dan anak saya istri yang sah."
"Hari ini kita menikah di bawah tangan dan kamu tidak boleh serumah dengan saya sampai kamu
menikah dengan anak saya."
Begitulah ceritanya pengalaman saya, dan sampai saat ini saya telah mempunyai 2 orang anak berumur
3 tahun dan 8 bulan dari Lady dan dari bos saya, saya mempunyai anak berumur 5 tahun.
5 komentar:
really very interesting news and of all the news that I read only your blog that I like most and really very accurate news
sinidomino
Butuh Bandar Online terpercaya ?
Yuk join aja menjadi member Di TogelPelangi
Menyediakan permainan ;
Togel
Live dd48red blue
serta memberikan prediksi terakurat
DISKON Pemasangan :
4D ; 66%
3D : 59%
2D : 29%
Support 4 Bank terbaik :
BCA
MANDIRI
BNI
BRI
Hot Promosi Jackpot Super Lucky
Promo New Member
Komisi Referal 1%
Daftar sekarang bos : www.togelpelangi.com/daftar
Info dan contact :
BBM D8E23B5C
LINE togelpelangi
No telp.dan W.a +85581569708
togel online
Jual obat aborsi malang
Jual obat aborsi jakarta
Jual obat aborsi surabaya
Jual obat aborsi batam
Cytotec obat aborsi
Cara menggugurkan kandungan
Jual obat aborsi
Obat aborsi
AYO SEMUA BERMAIN DI TOGEL PELANGI JANGAN LEWATKAN PROMO MENARIK DARI KAMI
HUBUNGI KONTAK KAMI :
BBM : D8E23B5C
WHAT APPS : +85581569708
LINE : togelpelangi
WE CHAT : togelpelangi
LIVE CHAT 24 JAM : WWW-ANGKAPELANGI-NET
SALAM JACKPOT DARI KAMI :)
EZSLOT99
Agen Slot Online Mudah Menang
bandar bola terpercaya
Posting Komentar