Minggu, 11 Desember 2011

Aku, Temanku & Istri

Ivan namaku berpostur tinggi dengan berat yang ideal serta penampilan dan wajah keren kalau kata
teman-temanku, saat ini aku berusia 24 tahun, kelahiran Bandung. Terus terang aku termasuk lelaki
yang mempunyai libido seks tinggi dan butuh variasi yang bermacam-macam dalam melakukan
hubungan seks. Saat ini aku sudah bekerja dan mempunyai posisi yang cukup bagus. Serta sudah
mempunyai seorang istri yang cantik dan berkulit putih mulus dengan postur tubuh yang menarik serta
selalu merangsang nafsuku.
Cerita yang akan kutampilkan ini adalah pengalamanku beberapa waktu lalu. Saat itu aku mendapat
undangan dari seorang teman lamaku yang bernama Jay. Jay adalah temanku semasa kuliah dulu di
kota Surabaya. Sejak lulus dari kuliah kami tidak pernah bertemu, tetapi komunikasi melalui telepon
tetap berjalan lancar. Saat ini dia juga sudah menikah, dan aku belum mengenal istrinya. Dia juga saat
ini sudah berkerja di salah satu perusahaan besar di Surabaya, sedangkan aku berkerja di Jakarta
sampai sekarang.
Pada saat menghubungiku, Jay mengatakan bahwa dia akan berada di Jakarta selama satu minggu
lamanya dan tinggal sementara di sebuah apartemen yang telah disediakan oleh perusahaannya. Dia
juga datang bersama istrinya dan saat ini mereka juga belum mempunyai anak seperti aku dan istriku,
maklum kami kan masing-masing baru menikah dan masih fokus ke karir kami, baik istriku ataupun
istri Jay hanya ibu rumah tangga saja, sebab kami pikir kondisi itu lebih aman untuk mempertahankan
sebuah rumah tangga, karena dunia kerja pergaulannya menurut kami tidaklah aman bagi istri-istri
kami.
Malam itu sampailah kami di kamar apartemen yang dihuni oleh Jay dan istrinya.
Hai.. Jay gimana kabar kamu, sudah lama yach kita nggak ketemu, kenalkan ini istriku Lusi,? kataku.
Hai Van, nggak ngira gua kalau bakalan bisa ketemu lagi sama kamu, hai Lusi.. apa kabar, ini Sari
istriku, Sari ini Ivan dan Lusi..? kata Jay balik memperkenalkan istrinya dan mengajak kami masuk.
Kemudian kami ngobrol bersama sambil menikmati makanan yang telah disiapkan oleh Jay dan Sari.
Kulihat Lusi dan Sari cepat akrab walaupun mereka baru ketemu, begitu juga dengan aku dan Jay.
Ketika Sari dan Lusi asyik ngobrol macam-macam, Jay menarikku ke arah balkon yang ada dan segera
menarik tanganku sambil membawa minuman kami masing-masing.
Eh.. Van gua punya ide, mudah-mudahan aja elo setuju.. karena ini pasti sesuai dengan kenakalan kita
dulu.. gimana..? kata Jay.
Mengenai apa..? kataku.
Tapi elo jangan marah ya.. kalau nggak setuju..? kata Jay lagi.
Oke gua janji..? kataku.
Begini.. gua tau kita kan masing-masing punya libido seks yang tinggi, gimana kalau kita coba bermain
seks bersama malam ini, dengan berbagai variasi tentunya, elo boleh pakai istri gua dan gua juga boleh
pake istri kamu, gimana..? ucap Jay.
Ah.. gila kamu..? kataku spontan.
Tetapi aku terdiam sejenak dan berpikir sambil memandangi Lusi dan Sari yang sedang asyik ngobrol.
Kulihat Sari sangat cantik tidak kalah cantiknya dengan Lusi, dan aku yakin bahwa sebagai laki-laki
aku sangat tertarik untuk menikmati tubuh seorang wanita seperti Lusi maupun Sari yang tidak kalah
dengan ratu-ratu kecantikan Indonesia.
Gimana Van.. kan kita akan sama-sama menikmatinya, tidak ada untung rugilah..? kata Jay meminta
keputusanku lagi.
Tapi gimana caranya.. mereka pasti marah.. kalau kita beritahu..? aku balik bertanya.
Tenang aja, gua punya caranya kalau elo setuju..? kata Jay lagi.
Gua punya Pil perangsang.. lalu kita masukkan ke minuman istriku dan istrimu.. tentunya dengan dosis
yang lebih banyak, agar mereka cepat terangsang, dan kita mulai bereaksi.?
Oke.. gua setuju..? kataku.
Dan kami pun mulai melaksanakan rencana kami tersebut.
Jay mengambil gelas lagi dan memasukkan beberapa butir pil perangsang ke dalam dua buah gelas
yang sudah diisi soft drink yang akan kami berikan kepada Lusi dan Sari. ?Aduh.. asyik amat.. apa sich
yang diobrolin.. nich.. minumnya kita tambah..? kata Jay sembari memberikan gelas yang satu ke Sari,
sedangkan aku memberikan yang satu lagi ke Lusi, karena kebetulan minuman milik mereka yang
sebelumnya kelihatan sudah habis. Kemudian Lusi dan Sari langsung menenggak minuman yang kami
berikan beberapa kali. Aku duduk di samping Lusi dan Jay duduk di dekat Sari, kami pun ikutan
ngobrol bersama mereka. Beberapa waktu kemudian, baik aku maupun Jay mulai melihat Lusi dan Sari
mulai sedikit berkeringat dan gelisah sambil merubah posisi duduk dan kaki mereka, mungkin obat
perangsang tersebut mulai bereaksi, pikirku.Kemudian Jay berinisiatif mulai memeluk Sari istrinya dari
samping, begitu juga aku, dengan sedikit meniupkan desah nafasku ke tengkuk Lusi istriku.
Sar.. aku sayang kamu..? kata Jay.
Kulihat tangannya mulai meraba paha Sari, istrinya.
Eh Jay.. apaan.. sich kamu.. kan malu.. akh.. ah..? kudengar suara Sari halus.
Nggak pa-pa.. ah.. ah.. kamu sayangku.. ah..? desah Jay meneruskan serangannya ke Sari.
Melihat kondisi itu, Lusi agak bingung.. tapi aku tahu kalau dia pun mulai terangsang dan tak kuasa
menahan gejolak nafsunya.
Lus.. aku cinta kamu.. ukh.. ulp.. ah..?
Aku pun mulai memeluk Lusi istriku dan langsung mencium bibirnya dengan nikmat, dan kurasa Lusi
pun menikmatinya. Aku pun mulai memeluk tubuh istriku dari depan, dan tanganku pun mulai meraba
bagian pahanya sama seperti yang dilakukan oleh Jay.
Lus.. akh.. ak.. kamu.. sangat cantik sayang..? kataku.
Akh.. Van.. ah.. ah..? desah istriku panjang, karena tanganku mulai menyentuh bagian depan
kemaluannya, dan mengelus dan mengusapnya dengan jari tangan kananku, setelah terlebih dahulu
menyibakkan CD-nya secara perlahan.
Kulihat Jay sudah membuka bajunya dan mulai perlahan membuka kancing baju Sari istrinya, yang
kelihatan sudah pasrah dan sangat terangsang. ?Ah.. Jay.. ah.. ah.. ah..? desah Sari kudengar. Dan Jay
sudah berhasil membuka seluruh pakaian Sari, dan kulihat betapa mulusnya kulit Sari yang saat ini
hanya tinggal CD-nya saja, dan itu pun sudah berhasil ditarik oleh Jay. Tinggallah tubuh bugil Sari di
atas sofa yang kami gunakan bersama itu dengan kelakuan Jay pada dirinya. Kulihat Jay pun sudah
membuka semua pakaiannya dan sekarang tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuh Sari maupun
Jay yang saat ini saling rangkul dan cium di sampingku dan istriku. ?Ah.. ulp.. ulp.. ulp.. ah.. sst.. sst..?
kulihat Sari menjilat dan menghisap kemaluan Jay yang putih kemerahan dengan nikmatnya. ?
ukh..ukh..ohh..ukh..? erang Jay menikmati permainan Sari.
Aku pun sekarang sudah berhasil membuka semua pakaian Lusi istriku, kulanjutkan dengan meremas
buah dadanya yang kenyal itu dan kulanjutkan dengan mengisap kedua puting susunya perlahan dan
berulang-ulang. ?Ah.. ah.. ah.. Van.. terus.. ah.. ah..? desah Lusi keenakan. Tangan Lusi pun mulai
membuka celanaku dengan tergesa-gesa karena hanya celanaku yang belum kubuka dan kelihatannya
Lusi sudah mulai tidak sabaran. ?Akh.. akh.. ukh.. oh..? ketika celana dan CD-ku terbuka dan jatuh ke
bawah, Lusi segera memegang kemaluanku dan menjilatinya seperti apa yang dilakukan oleh Sari.
Aku kemudian segera mengatur permainan dengan mengambil posisi jongkok dan membuka lebar
kedua kaki istriku dan mulai menjilati klitorisnya dan semua bagian luar kemaluannya,
Aah.. oh.. terus.. terus Van.. enak.. akh.. akh..? desah Lusi.
Ulp.. ulp.. sst.. sst.. ah.. uhm.. uhm.. uhm..?
Aku terus menjilati klitoris istriku dan kulihat bibir kemaluan dan klitorisnya merekah merah
merangsang serta kelihatan basah oleh jilatanku dan air kenikmatan milikya yang tentunya terus
mengalir dari dalam kemaluannya.
Ah.. terus.. ah.. ah.. terus Van.. enak.. akh.. akh.. ukh..? rintih Lusi.
Yang membuka lebar kedua kakinya serta meremas buah dadanya sendiri dengan penuh kenikmatan.
Perlahan kulihat Jay menggendong Sari istrinya dan membaringkannya sejajar di sebelah istriku di sofa
panjang yang kami pakai bersama ini, kemudian Jay mulai memasukkan kedua jari tangannya ke
lubang kemaluan milik Sari dan mengocoknya pelan serta menariknya keluar masuk.
Akh.. Jay.. ahk.. kamu.. gila Jay.. akh.. terus.. terus Jay.. ahh..? rintih Sari terdengar.
Ukh.. ah.. ulp.. akh.. akh.. akh.. oh.. oh.. oh..? , suara dan desahan dari istriku dan Sari secara
bersamaan dan penuh kenikmatan. Perlahan tangan kananku mulai ikut meraba kemaluan Sari yang
berada di sebelah istriku. Dan aku pun ikutan memasukkan kedua buah jariku ke kemaluan Sari
tersebut. Dan Jay pun membiarkan semua itu kulakukan, kemudian sambil terus mengocok lubang
kemaluan Sari, tangan kiri Jay pun mulai ikut meraba kemaluan istriku yang saat ini tanpa rambut,
karena habis kucukur kemarin, permainan ini terus berlanjut baik Sari maupun istriku membuka dan
menutup matanya menikmati permainan yang aku dan Jay lakukan.
Perlahan aku mulai meraba buah dada sari dengan tangan kananku dan meremasnya pelan, kurasakan
buah dada milik Sari lebih kenyal dibanding milik istriku, tetapi buah dada istriku lebih besar dan
menantang untuk dihisap dan dipermainkan. Kemudian aku mulai berdiri dan mengarahkan
kemaluanku yang berukuran panjang 16 cm serta diameter 4 cm itu ke arah mulut istriku, dan tangan
kananku terus meremas buah dada milik Sari. Istriku dan Sari pun membiarkan semuanya ini terus
berlanjut. Dan kulihat Jay tetap memasukkan dan mengocok kedua lubang kemaluan yang di depannya
dengan kedua buah tangannya dengan sekali-kali meremas buah dada milik istriku maupun Sari,
istrinya.
Kemudian Jay mulai berdiri dan mengarahkan kemaluannya ke lubang kemaluan Sari yang sudah
sangat basah, ?Ah.. Jay.. terus.. masukkan.. terus Jay semuanya..? kata Sari.
Melihat itu aku pun mulai mengarahkan batang kemaluanku ke lubang kemaluan istriku.
Akh.. ukh.. ah.. oh.. ah.. oh..? erang istriku keenakan.
Saat ini baik posisiku dan jay maupun Lusi dan Sari berada pada posisi yang sama. Aku dan Jay terus
menarik turunkan kemaluan kami di lubang kemaluan milik Sari dan Lusi. Begitu juga dengan Sari dan
Lusi membuka lebar kakinya dan memeluk pinggangku maupun Jay seolah-olah mereka takut
kehilangan kami berdua.
Selang beberapa saat kemudian Jay menghentikan kegiatannya dan memintaku mundur, kemudian
memasukkan batang kemaluannya yang berukuran panjang 17 cm tetapi diameternya mungkin 3 cm
dan kelihatan begitu panjang dari punyaku hanya punyaku lebih besar dan keras dibanding kemaluan
Jay yang terus menuju ke lubang kemaluan milik istriku. Kulihat istriku cukup kaget tetapi hanya
pasrah dan terus menikmati kemaluan milik Jay yang mulai mengocok lubang miliknya tersebut. Aku
pun mulai juga mengarahkan kemaluanku ke lubang kemaluan milik Sari, perlahan kurasakan lubang
kemaluan Sari masih cukup sempit serta menjepit batang kemaluanku yang kutekan perlahan.
Akh.. akh.. Sar.. memekmu begitu padat.. dan enak.. akh..? kataku.
Terus.. Van.. Terus.. punyamu begitu besar.. terus Van.. enak.. akh..? rintih Sari.
Van.. terus.. beri aku kenikmatan.. akh.. akh.. terus Van.. enak.. lebih dalam Van.. akh..?
Lus.. punyamu begitu enak.. sangat.. rapat dan menjepit kontolku.. akh..? desah Jay kepada istriku.
Ehm.. ehm.. ukh.. ukh.. lebih dalam Jay.. lebih dalam.. teruskan Jay.. teruskan.. kontolmu.. sangat
panjang.. akh.. dan menyentuh.. dinding.. rahimku.. akh.. akh.. enak.. Jay..? desah istriku lirih.
Kemudian aku terus meremas dan menjilat puting susu milik Sari dan sekali-kali kugigit pelan
putingnya dan Sari terus menikmatinya, sementara kemaluanku terus naik-turun mengocok lubang
kemaluan Sari yang terasa padat dan kenyal serta semakin basah tersebut. Terasa batang kemaluanku
serasa masuk ke lubang yang sangat sempit dan padat ditumbuhi daging-daging yang berdenyut-denyut
menjepit dan mengurut batang kemaluanku yang semakin keras dan menantang lubang kemaluan Sari
yang kubuat basah sekali, dan Sari pun terus menikmati dan mengangkat pinggulnya serta
menggoyangkannya saat menerima hujaman batang kemaluanku yang saat masuk hanya menyisakan
dua buah biji kemaluan yang menggantung dan terhempas di luar kemaluan Sari tersebut.
Akh.. Sar.. enak.. sekali.. punyamu.. akh.. akh..? desahku.
Oh Van.. aku sangat.. suka.. milikmu ini.. Van yang besar dan keras ini.. akh.. ogh.. ogh.. terus Van..
ah..?
Kulihat Jay membalikkan tubuh istriku dan memasukan kemaluannya yang panjang putih kemerahan
tersebut dari belakang,
Akh.. akh.. akh.. Jay.. terus.. lebih dalam Jay.. akh.. enak.. Jay..? rintih istriku, yang kulihat buah
dadanya menggantung bergoyang mengikuti dorongan dari kemaluan Jay yang terus keluar masuk, dan
kemudian tangan Jay meremas buah dada tersebut serta menariknya.
Akh.. Jay.. akh.. ogh.. ogh.. ahh..? jerit nikmat istriku menikmati permainan Jay dari belakang tersebut.
Ogh.. Lus.. buah dadamu begitu besar.. dan.. enak.. ukh.. ehm.. ehmm..? sahut Jay penuh kenikmatan.
Sari mencoba merubah gaya dalam permainan kami, saat ini dia sudah berada di atas tubuhku yang
duduk dengan kaki yang lurus ke depan, sedangkan Sari memasukkan dan menekan kemaluannya dari
atas ke arah kemaluanku.
Blees..?Aakh.. enak.. akh.. Van punyamu begitu besar.. akhg..? desah sari yang terus menaik-turunkan
tubuhnya dan sesekali menekan dan memutar pinggulnya menikmati kemaluanku yang terasa nikmat
dan ngilu tetapi enak.
Oh.. Sar.. terus.. ah.. ah..? desahku.
Oh Van.. oh.. oh.. oh.. Van.. aku hampir keluar Van.. aogh.. ogh..? jerit Sari.
Okh.. Van.. okh.. aku ke.. luar.. okh.. okh..? tubuh Sari mengejang bagaikan kuda dan kurasakan
kemaluanku pun bergetar mengimbangi orgasme yang dicapai Sari.
Oh.. ukh.. okh.. Sar aku juga keluar.. okh.. okh..?
Kami pun berpelukan dan mengejang bergetar bersama serasa berada di awan, menikmati saat klimaks
kami tersebut selama beberapa saat hingga kemudian kami berdua merasa lemas, dan tetap berpelukan
dengan posisi Sari di atas, seolah kami sangat takut kehilangan satu sama lain sambil memandangi
permainan Jay dan istriku di sebelah kami.
Kulihat Lusi istriku sangat menikmati permainan ini dengan posisi bagaikan kuda yang sedang kimpoi,
buah dada istriku yang besar bergoyang-goyang ke depan-belakang dengan cepatnya, sekujur tubuh Jay
maupun istriku berkilap dikarenakan keringat yang mengalir pelan karena permainan seks mereka ini,
kulit Jay yang putih mulus karena dia berdarah Manado ini kelihatan bersinar begitu juga istriku begitu
menikmati panjangnya kemaluan Jay. Tangan istriku meremas sandaran sofa dan berteriak lirih, ?Ah..
ah.. ah.. uh.. uh.. uh.. Jay tekan terus Jay dengan keras.. ah.. ah..? kulihat satu tangan istriku memutar
dan memelintir puting susunya sendiri serta sekali-kali meremas keras buah dadanya tersebut seolah
takut kehilangan kenikmatan permainan mereka tersebut.
Aku kemudian mendorong kepalanya dan sebagian tubuhku dan berbaring di bawah buah dada istriku,
kemudian berinisiatif untuk ikut meremas buah dadanya dan mengisap puting susunya, ?Akh.. Van..
akh.. enak.. ogh.. ogh.. ogh.. terus Van..? rintih istriku, terasa olehku kemudian Sari menjilati dan
menghisap batang kemaluanku yang mulai mengeras kembali.
Ogh.. ogh.. ogh.. Van.. ogh.. ogh.. Jay.. kontolmu sangat panjang dan membuatku sangat.. puas Jay..
akh.. terus.. akh..? kata Lusi.
Ulp.. ulp.. ulp.. ulp.. ulp..? jilatan Sari di kemaluanku yang mengeras.
Okh.. Jay.. aku.. hampir.. ke.. ke.. luar.. Jay.. terus? desah istriku.
Kuremas dan kupelintir dengan keras puting susu dan buah dada istriku, dan kulihat Jay juga
mengejang.
Akh.. akh.. akh.. akh.. Lus.. aku juga keluar.. akh.. akh..? jerit Jay kuat, kemudian tubuhnya mengejang
dan bergetar hebat.
Ogh.. ogh.. ogh.. ogh..? istriku pun mengejang dan meremas sandaran sofa dengan kuat. Beberapa saat.
Aku pun kembali merasakan kenikmatan mengalir di batang kemaluanku dan.. ?Akh.. akh.. akh.. akh..?
kemaluanku pun memuncratkan spermaku kembali, sebagian ke wajah Sari dan sebagian lagi meloncat
hingga ke tubuh istriku dan aku pun kembali mengejang kenikmatan dan kulihat Sari terus menjilati
kemaluanku yang besar tersebut dan membersihkannya dengan lidahnya.
Kemudian kami terbaring dan tertidur bersama di sofa tersebut hingga pagi harinya, dalam kondisi
tanpa sehelai benang pun menutupi tubuhku, istriku, Jay dan Sari istrinya. Permainan ini kembali kami
ulangi pagi harinya. Dan kembali kami ulangi bersama dalam beberapa hari hingga saatnya Jay dan
Sari harus pulang ke Surabaya, ini semua adalah awal dari permainan seks bersama kami yang hingga
kini seringkali kami lakukan kembali jika aku dan istriku ke Surabaya, ataupun mereka ke Jakarta.
Bahkan kadang-kadang-kadang Sari sendiri ke Jakarta bermain seks bertiga denganku dan istriku,
ataupun aku atau istriku yang ke Surabaya bermain seks bertiga atau bersama dengan salah satu dari
Jay atau Sari.
(Tamat)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More